Hari Subagya: Siapa yang Tidak Berubah, Pasti
Terpuruk!
Di
Indonesia, satu-satunya motivator muda yang secara konsisten gencar
menggemakan pentingnya perubahan, mungkin hanya satu nama yaitu Hari Subagya.
Maklum, motivator kelahiran Boyolali, 26 Agustus 1968 ini punya serial
seminar motivasi dengan banderol sama persis dengan judul bukunya, Time to Change. Tak
heran bila kemudian Hari—yang juga menulis buku berjudul Success Proposal dan Time
to Change in Selling ini—berhasil
menancapkan personal
branding-nya sebagai motivator perubahan. Perubahan demi perbaikan dan kemajuan adalah keniscayaan di berbagai bidang. Tetapi faktanya, di segala lini atau bagian, selalu ada belahan kelompok yang mau berubah dan tidak mau berubah. Kelompok yang mau berubah memandang perubahan adalah keharusan, sementara kelompok yang tidak mau berubah memandang perubahan sebagai ancaman. Apa kata Hari Subagya? “Sungguh, perubahan itu adalah never ending story kalau kita mau bertahan. Siapa yang adaptiflah yang bertahan. Kalau tidak, dunia ini penuh dengan dinosaurus,” tegas jebolan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta ini. |
|
Menurut Hari yang aktif di 3B Consulting dan PDP
Consulting ini, treatment yang tepat bagi mereka yang tidak mau
berubah harus dijalankan. Ada perubahan mindset, personal
touch, ada kepemimpinan yang berwibawa dan berkarakter, bahkan jika
perlu harus adapressure atau replacement yang tepat. Semuanya juga harus
disesuaikan dengan situasi dan karakter organisasi, kultur, kepemimpinan,
berikut karakter jenis industrinya sendiri. Tetapi yang pasti, “kegelisahan
positif” harus senantiasa diciptakan dan ditumbuhkan dalam organisasi agar kita
tidak tergilas oleh persaingan dan perubahan.
Untuk mendiskusikan pentingnya perubahan secara lebih
mendalam lagi, Edy Zaqeus dari AndaLuarBiasa.com mewawancarai Hari Subagya melalui chatting internet. Dan, suami dari Evie
Kusumawardhani dan ayah dari Asia (12), Aussie (8), dan Diaz (2,5) ini
memberikan jawaban-jawaban yang bernas serta enak untuk dicerna. Berikut
petikannya:
Apa aktivitas Anda terkini?
Memberikan
training motivasi Time to Change. Ini training
motivasi untuk para
karyawan perusahaan maupun organisasi supaya mereka bisa
adaptif terhadap perubahan-perubahan yang datang begitu cepat. Persaingan bisnis begitu ketat, sehingga segala sesuatunya
harus dijalankan dengan cepat, dan dengan
antusiasme penuh. Kalau motivasi tim lemah, konflik internal juga semakin
membesar.
Apalagi tidak ada kesadaran yang baik tentang
pentingnya kerjasama bagi kesuksesan bisnis maupun pribadi. Maka, kondisi
organisasi akansemakin memburuk.
Mengapa
perubahan penting, kan malah banyak yang enggak suka berubah?
Apakah Anda masih
memakai pager hahaha…. Perubahan demi
perubahan selalu terjadi. Perubahan tidak pernah secara terang-terangan memberi
tahu kita. Butuh kepekaan dan bahkan butuh kesadaran akan adanya perubahan di setiap
bidang. Resistent terhadap perubahan? Layaknya memacu
kendaraan dengan kecepatan tinggi tanpa sensitive terhadap
tikungan-tikungan jalan. Siapa yang berubah,bisa sukses bisa gagal. Siapa yang tidak berubah, pasti
terpuruk. Karena, selera dan ekspektasi customer kita selalu berubah, bahkan selalu meningkat. Untuk itu butuh sensitivitas
untuk berubah dan memperbaiki diri.
Oke, bagaimana dengan orang yang ada dalam posisi comfort zone? Maksud saya,
perusahaan lagi laba terus, penjualan meningkat terus, kinerja karyawan lagi
bagus-bagusnya. Mau berubah ke mana?
Pernah naik kereta dari Jakarta Surabaya?
Nah, apakah
pernah tertidur? Mengapa tertidur? Karena rodanya bulat. Roda yang bulat seimbang, maka orang
merasa nyaman dan tidur. Jadi, siapa pun yang
berada di perusahaan, jika nyaman akan tidur. Untuk itu, selalu
penting untuk membangun
kegelisahan positif. Kegelisahan
di mana organisasi merasa perlu memperbaiki dan bermental. Selalu ada cara yang lebih baik, produk
yang lebih baik, proses yang lebih cepat.
|
|
Tolong dielaborasi
lagi maksud kegelisahan positif itu dan apa contohnya…?
Customer itu selalu senang dengan hal yang baru. Jadi, walaupun sangat maju layaknya Nokia, namun munculnya
Blackberry bisa membuat Nokia tergopoh-gopoh dan tergerus market
share-nya. Kegelisahan positif adalah kegelisahan yang membuat siapa pun menjadi ingin
memperbaiki diri. Caranya, coba lontarkan pertanyaan sepuluh ekspektasi customer
Anda. Sebagai seorang ayah, apa sepuluhekspektasi
anak? Sebagai suami, apa sepuluh ekspektasi istri? Sebagai manajer, apa sepuluh ekspektasi anak buah? Sebagai anak buah, apa sepuluh ekspektasi atasan? Sebagai produsen, apa sepuluh ekspektasi konsumen? Jika kita terbiasa memiliki sepuluhkeinginan customer kita di posisi mana pun, maka akan
terbangun kegelisahan positif dan progres.
Bagaimana kegelisahan
positif bisa menang dari kegelisahan negatif? Maksud dan versi saya,
kegelisahan akan akibat-akibat negatif dari perubahan?
Layaknya setan
dan malaikat berperang! Mereka sama kuat. Yang
kita bantuin yang menang. Kebanyakan
pribadi senang bertindak dalam batas-batas kenyamanan
mereka. Sembilan
puluh lima persen manusia senang dengan hal
yang demikian.
Sedang beberapa yang berhasil menjadi luar
biasa.
Mereka bisa bekerja dalam batas yang tidak
nyaman, karena kesuksesan adalah sebuah keharusan. Tidak semua orang juga senang
dengan perubahan. Orang tidak senang dengan perubahan karena perubahan itu
memang tidak nyaman. Membutuhkan energi ekstra dan juga biaya. Menawarkan perubahan kepada mereka, biasanya akan ditolak.
Kecuali bagi mereka yang sudah bisa melihat perlunya perubahan. Jadi, perubahan itu tidak akan terjadi ketika belum dipandang
perlu.
Tuhan sering
membuat kejadian supaya manusia memandang perlu adanya perubahan. Kecelakaan
yang hampir merenggut nyawa telah membuat orang berubah
menjadi lebih baik dan hati-hati. Kematian sang
anak karena sakit—dan tidak mampu membiayai biaya rumah
sakit yang baik—telah membuat seseorang berubah
menjadi sangat semangat dan mati-matian dalam bekerja. Cercaan dan makian yang
menyakitkan dari para tetangga telah mengubah seseorang menjadi lebih santun
dan tidak sombong. Atau, teguran-teguran lainnya.
Kehidupan ini
sebenarnya selalu disiplin memberikan sinyal.
Jarang terjadi sebuah jembatan roboh sebelum ada tanda-tanda lapuk atau besi berkarat, dan juga bunyi-bunyi sekrup yang kendor atau kerusakan kerusakan kecil.
Begitu juga dalam tubuh kita. Manusia pada umumnya akan mati dimulai dengan
tanda-tanda memutihnya rambut, melengkungnnya tulang punggung, dan berkurangnya penglihatanmaupun pendengaran. Itu semua adalah tanda-tanda.
Kejelian dan kemauan kita menentukan.
|
Dalam
perusahaan selalu ada dua kelompok yang bisa cepat melaju dan lambat melaju. Bagaimana treatment-nya manakala perusahaansudah tergerak untuk maju lebih cepat?
Benar, setiap kelompok akan terdistribusi menjadi tiga kurva normal; ektrim
kanan yang mendukung perubahan, ektrem kiri yang menolak, dan tengah yang
masih bisa diajak ke kanan atau ke kiri. Tawarkan
perlunya perubahan, ajari memandang perlunya perubahan. Karena, perubahan itu
pasti, maka harus selalu dilakukan. Namun di sisi
lain, kecenderungan manusia mencari titik-titik
aman untuk tinggal. Jika seseorang menemukan alasan perlunya perubahan,
mereka akan berubah. Setiap hari kehidupan dan kejadian selalu memberikan
“laporan” untuk kita. Mulailah membaca laporan itu sehingga kita mampu
menemukan perlunya perubahan.
|
Selalu ada upaya serangan
balik dari kelompok yang tidak setuju berubah. Bagaimana
wise treatment-nya?
Manusia… baik itu karyawan, manajer, dan direktur
memiliki persepsi sendiri-sendiri. Tugas utama bagi pembawa
perubahan adalah memberikan perspektif yang tepat untuk
setiap individu. Ingat tidak semua sama. Dan, yang perlu digarisbawahi adalah kepentingan mereka. Show
me the money dari masing
masing individu. Ketika mereka menemukannya, mereka
mendukungnya.
Orang tidak setuju itu karena belum tahu atau karena kepentinganya
terganggu.
Atau, cara menyampaikanya tidak baik. Mungkin juga karena orang yang berada di lingkungan yang salah alias beda
habitat. Nah, yang ini harus dipindahkan ke habitatnya hahaha….
Ini
perspektif dari yang ogah berubah; perubahan mengguncang sistem, bagaimana dong? Satu simpul saja tidak selaras, ritme terganggu…?
Benar…! Perubahan itu berat, namun harus. bayangkan sebuah pabrik
kompresor harus mengubah pabriknya dari kompresor dengan freon ke kompresor
jenis baru.
Bayangkan juga pabrik
TV yang sudah lama dengan tabung harus mengubah
produksi TV slim. Siapa yang berani tidak mengeluarkan
TV slim dengan LCD? Siapa yang masih bertahan dengan TV tabung? Siapa yang berani membangun perusahaan tanpa harus
membangun sistem IT di dalam? Tanpa e-mail? Sungguh, perubahan itu
adalah never ending story kalau kita mau
bertahan. Siapa yang adaptiflah yang bertahan. Kalau tidak, dunia ini
penuh dengan dinosaurus.
Mari lebih menukik.
Perubahan selalu berawal dari mindset. Padahal,
titik ini pula yang paling susah digempur. Tawaran Anda?
Manusia yang
menciptakan Tuhan. Jadi, kita menyontek Tuhan yang
paling cespleng!
Yaitu, menawarkan surga dan mengancam dengan neraka. Kita harus
mampu menawarkan surganya dengan jelas dan menampakkan
nerakanya dengan sangat jelas pula.Memahami satu per satu jenis pekerjaan dan karakter manusia. Dalam change management tentu ada
tahapan-tahapannya agar bisa mulus.
|
Pintu-pintu
perubahan mindset bisa melalui apa saja? Apa dari visi perusahaan, target, janji reward, atau bahkan
sampai ke nilai-nilai terdalam organisasi?
Training itu sebenarnya adalah installing values, memasukkan positive
values dalam diri peserta. Ketika
values ini
kuat, itu juga yang
membentuk cooporate culture. Ada yang unsur-unsur innovative mengemuka, creative menonjol, maka
perubahan akan mudah. Begitu
juga jenis-jenis industri. Fashion,
teknologi, dan yang lekat dengan teknologi. Maka perubahan itu akan
semakin cepat. Apakah
Anda mau membeli handphone tanpa kamera? Mungkin
hanya sedikit yang mau. Apakah
mau membeli pelembab atau penyegar dibungkus
plastik? Mungkin juga tidak! Apakah mau membeli motor dua tak hahaha… polusi!
Hari bersama tim menciptakan permainan-permainan baru |
Mengapa berubah
itu sulit? Karena, kita ingin berubah dengan kesadaran atau conscious kita. Tetapi, baik itu emosi, kebiasaan, keyakinan,
nilai, dan pola perilaku yang ada di subconscious tidak berubah. Kenyataanya sub-conscious yang lebih beperan. Alam bawah sadar kita yang lebih
dominan. Ada yang mengatakan 88 persen subconscious berbanding 12 persen conscious. Jadi, bila terjadi konflik, maka probability kemenangannya adalah dimenangkan oleh subconcious. Itu sebabnya, banyak orang mengalami perubahan atau sukses membuat
perubahan besar dalam hidupnya karena dipicu oleh
intensitas emosi. Juga oleh perubahan nilai-nilai dalam
kehidupanya, perubahan keyakinannya yang semakin membaik dan membesar, serta behavior patern yang berubah.
Nah, di sini sering organisasi melupakan “emosi”. Apa pun dalam perubahan juga harus mengandung “adonan
emosi”. Harga diri, semangat, persaingan, penghormatan,
penghargaan, aktualisasi, cinta, dll.
Sepertinya soal personal touch juga
menentukan. Dalam hal ini, apa Anda lihat ada kelebihan pendekatan orang-orangkita dibanding orang luar?
Wah, kalau hal ini benar-benar
tergantung orangnya. Namun, tidak dimungkiri, orang luar sering mendapat apresiasi lebih
sehingga sebagai endorser yang lebih kuat. Sugestinya lebih kuat
hahaha…. Namun, orang kita memiliki pendekatan budaya yang tentu lebih baik
karena pemahamannya. Memang, orang akan
senang mendengar dari yang dia hormati, dia sukai, dia
percaya, yang suka padanya, dan yang
seperti dirinya. Ini PR bagi siapa pun yang menjadi agen
perubahan untuk memahami, agar dalam proses perubahan—terutama
dalam sebuah organisasi—tidak menghasilkan konflik yang tinggi.
Hari:
Perubahan adalah keniscayaan bila ingin survive
|
Soal
budaya ini, budaya organisasi-organisasi di Indonesia, apakah menghambat
atau malah kondusif bagi perubahan?
Sebenarnya, dari pengalaman saya bekerja, faktornya banyak sekali. Bisa
orangnya, bisa juga jenis industrinya, bahkan
termasuk karakter pemilik atau
pimpinanya. Beberapa
restoran tradisional
mengalami kegagalan karena tidak berubah. Sedang restoran “impor” selalu memiliki mainan-mainan baru, menu-menu baru, supaya mereka tetap menarik.Coba kunjungi restoran dan kafe-kafe saat ini,
semua sudah lengkap dengan layout dan desain yang bagus, plus WIFI. Namun,restoran-restoran
lokal tetap diam dan perlahan-lahan
menutup gerainya satu per satu.
|
Karakter
pemimpin perusahaan macam apa yang kondusif bagi perubahan dan inovasi?
Yang terbuka
dengan hal-hal baru. Dengan teknologi, dengan tren, lifestyle,
isu lingkungan, dll. Baru saja saya mengisi Time to
Change Motivation di sebuah perusahaan makanan. Di sana kita akan menemukan produk-produk baru yang menarik. Kacang yang selama ini menjadi
produk tukang keliling bisa menjadi produk yang sophisticated. Peluncuran produk baru minuman
jeruk dengan merektertentu, ini juga inovasi. Malam ini
saya ke Lembang untuk memberikan motivasi bagi tim inovator sebuah perusahaan. Saya banyak menemui produk kosmetik baru yang menawan,
baik dari kualitas maupun kemasan. Bahkan, cara memakainya. Pemimpin-pemimpin
yang visioner dan adaptif yang akan sangat survive dan sukses. Sedang pemimpin yang kaku akan ketinggalan.
Mari kita tarik sedikit ke lingkup nasional. Menurut Anda, masyarakat kita sekarang—menatap persaingan global—harus bersikap atau berubah seperti
apa?
Competitor is motivator! Ini harus menjadi mindset kita semua. Memiliki
pesaing yang baik artinya kita akan semakin baik. Berbahagialah dengan
keterbukaan dan kelancaran informasi di Indonesia. Maka, kita akan melihat dunia lebih terang benderang. Dan,masyarakat kita pun akan belajar
sangat banyak,
serta mengambil keuntungan yang banyak dari kondisi ini
Menurut Anda, masyarakat
kita sudah siap untuk berubah dan bersaing dengan negara-negara maju lainnya? Atau, masih harus menunggu lebih lama lagi?
Teruslah
belajar! Keep
learning keep growing! Bidang apa pun, persaingan adalah hal yang hanya akan membuat kita semakin
kuat!Kita siap! Sangat siap! Namun, kita harus
mengetahui dengan baik kelemahan dan kekuatan sendiri. Pemerintah harus mengarahkan
dan membantu dengan intensif, masyarakat Indonesia pasti jaya. Siapa yang bisa mengalahkan pariwisata
Indonesia? Tentu tak tertandingi karena memang uniqueness-nya yang luar biasa. Sumber
alam, sumberdaya manusia, letak geografis, dll. Sekaranglah saatnya! Now!
NoOpportunity Wasting. Tidak
boleh menunggu. Sukses besar untuk Indonesia![ez]
Foto-foto:
Dokumentasi pribadi beserta koleksi PDP Consulting.
Sumber : http://harisubagya.com/andaluarbiasa.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar