Rabu, 05 Desember 2012
Artikel BAB 13 Mengelola kinerja dan mutu
alcolm Baldrige National Quality Award adalah sejenis penghargaan tahunan yang diberikan oleh pemerintah Amerika Serikat (melalui Department of Commerce) kepada setiap organisasi di negara USA – baik profit dan non profit – yang dianggap mencapai kinerja yang unggul nan ekselen.
Nama Malcolm Baldrige sendiri diambil dari nama mantan Menteri Perdagangan AS yang menginisiasi kegiatan penghargaan ini. Sejak diperkenalkan pada tahun 1988, penghargaan tahunan ini telah memberikan kontiribusi yang signifikan bagi peningkatan mutu dan kinerja bisnis beragam perusahaan disana.
Seiring dengan hal itu, banyak negara di berbagai belahan dunia yang mengadopsi pendekatan dan kriteria yang digunakan oleh Komite Malcolm Baldrige untuk mengukur keunggulan kinerja. Kriteria yang mereka gunakan dikenal juga sebagai7 Pilar Malcolm Baldrige. Dan jika diamati, tujuh kriteria ini memang sangat berperan dalam menentukan maju mundurnya sebuah organisasi (baik organisasi bisnis maupun organisasi publik).
Dalam tulisan ringkas kali ini, kita akan membincangkan 7 pilar atau kriteria Malcolm Baldrige tersebut.
Pilar pertama adalah Leadership.
Kriteria ini ingin melihat bagaimana para leader di organisasi Anda menampilkan kapasitasnya : bagaimana mereka menetapkan visi dan tujuan organisasi; dan kemudian mengkomunikasikannya kepada setiap anggota. Juga apakah leaders di organisasi Anda memiliki kecakapan untuk mengelola dan menginspirasi anak buahnya untuk mencapai keunggulan kinerja. Coba sekarang pikirkan sejenak : kira-kira bagaimana mutu leadership para atasan atau bos di kantor Anda? Sudah oke dan berkelas dunia, atau yah…..boss saya kok begini sih……
Pilar kedua : Strategic Planning.
Kriteria ini mau melihat bagaimana proses perumusan strategi ditetapkan dilingkungan kantor Anda. Dan yang tak kalah penting : apakah konten strategi itu secara tepat merespon dinamika perubahan lingkungan bisnis? Jadi kira-kira apa strategi yang telah ditetapkan oleh kantor Anda sekarang? Jangan-jangan Anda sendiri ndak pernah “ngeh” dengan peta strategi di kantor Anda. Doh.
Pilar ketiga : Customer Focus.
Apakah produk dan layanan yang disediakan oleh organisasi Anda sudah mak nyuss? Atau hanya bermutu ala kadarnya? Apakah produk atau layanan yang dibentangkan oleh kantor Anda selalu segar nan inovatif; dan membuat para pelanggan bisa tersenyum riang? Atau sebaliknya : selalu menebarkan ketidak-andalan dan kualitas yang pas-pasan?
Pilar keempat : Performance Measurement.
Apakah setiap leaders di tempat Anda sudah memiliki key performance indicators (KPI) yang jelas dan terukur? Dan apakah key indicators itu selalu direview secara periodik untuk melihat progress dan mengambil corrective action (jika targetnya meleset)? Pengelolaan kinerja dengan indikator yang jelas merupakan salah satu tanda munculnya performance-based culture yang kuat di sebuah organisasi.
Pilar kelima : People Focus.
Seberapa jauh perhatian dan komitmen manajemen organisasi Anda terhadap pengembangan mutu SDM-nya? Elemen ini juga mau melihat apakah organisasi telah memberikan skema reward yang fair dan atraktif kepada segenap anggotanya. Kontribusi angggota yang melejit hanya akan merebak jika sebuah organisasi punya kebjiakan people focus yang solid dan konsisten.
Pilar keenam : Process Management.
Kriteria ini mau mengukur bagaimana kantor Anda mendesain dan mengelola proses kerja kunci? Apakah setiap alur proses sudah didesain dengan ramping dan efisien? Atau masih banyak proses kerja yang terlalu birokratis, tidak saling terkoordinasi dengan baik, dan justru menimbulkan banyak silang sengketa diantara berbagai bagian/departemen?
Pilar yang ketuju atau yang terakhir : Result.
Pilar yang ketuju ini mau melihat bagaimana hasil akhir kinerja organisasi : apakah makin kompetitif, makin efektif, dan makin mengkilap kinerja seluruh aspek organisasinya?
Melalui 7 pilar diatas kita bisa menakar dimana level kinerja organisasi Anda. 7 Pilar ini juga sangat membantu jika sebuah organisasi hendak melakukan proses transformasi menuju ke arah yang lebih menjulang. Artinya, 7 kriteria diatas dapat digunakan sebagai peta, sebagai roadmap, jika organisasi Anda hendak merumuskan action plan-nya.
sumber : http://cindywahyudi.blog.perbanas.ac.id/2011/12/09/artikel-mengelola-kinerja-dan-mutu/
BAB 13 Mengelola Kinerja dan Mutu
Sekilas tentang materi yang telah di presentasikan oleh
kelompok 6
Kontrol organisasi adalah proses sistematis dalam mengatur
aktifitas organisasi agar tetap konsisten dengan pengharapan yang telah dibuat
dalam rencana, target dan standar kerja. Memilih standar dan ukuran, biasanya
organisasi berfokus pada pengukuran dan pengawasan kerja keuangan. Kartu skor
berimbang adalah sistem kontrol manajemen konprehensif yang menyeimbangkan
ukuran keuangan tradisional dengan ukuran operasional.
Langkah-langkah kontrol umpan balik adalah membangun standar
kerja, mengukur kinerja yang ada, membandingkan ki nerja dengan standar dan
melakukan tindakan yang korektif. Kontrol anggaran adalah proses penentuan
target untuk pengeluaran organisasi, mengawasi hasil dan membandingkan dengan
anggaran yang ada. Anggaran yang biasanya digunakan dimanajemen adalah anggaran
biaya, anggaran pendapatan, anggaran kas, dan anggaran modal
Kontrol keuangan melalui laporan keuangan yang terdiri dari,
> neraca keuangan, membantu menunjukkan posisi keuangan yang berhubungan
dengan aset dan kewajiban pada waktu tertentu, > laporan L/R, laporan yang
meringkas keuangan perusahaan untuk intrval tertentu. Selain laporan keuangan
sebuah perusahaan harus mampu menganalisis keuangan yang berfokus pada;
>Rasio, >statisti yang menunjukkan indikator kinerja, >Persediaan.
Filosofi kontrol yang berubah-ubah
Kontrol hierarki adalah penggunaan aturan, kebijakan,
hierarki wewenang dan alat formal lainnya untuk mempengaruhi perilaku pegawai
dan menilai kinerja. Kontrol desentralisasi didasarkan pada nilai-nilai dan
asumsi yang hampir berlawanan dengan dasar-dasar kontrol hierarki
Manajemen buka buku adalah berbagi informasi keuangan dan
hasil-hasilnya dengan semua pegawai diorganisasi.
Manjemen kualitas total (TQM) adalah upaya organisasi untuk
menanamkan kualitas kedalam setiap aktivitas di perusahaan dengan cara
melakukan perbaikan terus-menerus. Teknik-teknik dalam TQM yaitu siklus
kualitas, tolok ukur, sigma enam, pengurangan sistem waktu dan perbaikan terus
menerus. Faktor-faktor kesuksesan TQM dapat dilihat dari 2 faktor yaitu positif
dan negatif, dari faktor positif, tugas-tugas yang ada menuntut pegawai
berketerampilan tinggi, TQM berguna untuk memperkaya pekerjaan dan memotivasi
pegawai, keterampilan memecahkan masalah ditingkatkan untuk semua pegawai,
partisipasi dan kerja tim digunakan untuk menghadang permasalahn yang
signifikan, perbaikan terus-menerus adalah cara hidup, jika dilihat dari faktor
negatifnya, ekpetasi manajemen biasanya tinggi, manajer tingkat menengah merasa
tidak puas jika kehilangan wewenang, para pekerja tidak puas dengan beberapa
aspek kehidupan organisasi, pemimpin serikat pekerja tidak disertakan dalam
diskusi kendali mutu, dan manajer menunggu inovasi yang besar dan dramatis.
Tren dalam kendali mutu dan keuangan
- Standar kualitas internasional, standart ISO 9000 yang merupakan standar hasil konsensus internasional tentang syarat manajemen kualitas yang baik
- Sistem kontrol keuangan baru
§
Penambahan nilai ekonomis (EVA), mengukur
kinerja yang berkenaan dengan keuntungan setelah pajak dikurangi biaya modal
yang diinvestasikan pada aset nyata
§
Pertambahan nilai pasar (MVA), mengukur
perkiraan pasar saham terhadap nilai perusahaan terdahulu dan proyek investasi
modal yang diharapkan
§
Pembiayaan berbasis aktifitas (ABC),
mengidentifikasi beragam aktifitas yang dibutuhkan untuk menyediakan produk dan
mengalokasikan biaya sesuai aktifitas tersebut
§
Tata kelola perusahaan, sistem tata kelola
organisasi sehingga kepentingan pemilik perusahaan dapat dilindungi
Selasa, 04 Desember 2012
artikel BAB 16 Kepemimpinan : Pengaruh Kepemimpinan Pada Sebuah Perusahaan
Sebelum kita berbicara tentang
kepemimpinan, kita harus bisa membedakan antara kepemimpinan dan kekuasaan.
Kekuasan biasany terdiri atas banyak jenis sumber pengaruh. Sedangkan
kepemimpinan lebih menekankan pada kemampuan menggunakan persuasi untuk mempengaruhi
bawahannya. Setiap orang terlahir dengan bakat sebagai pemimpin. Tinggal
bagaiman orang tersebut mampu atau tidak mengembangkan bakat kepemimpinan yang
telah dimiliki sejak lahir tersebut. Seorang pemimpin, terutama pemimpin
sebuah perusahaan pasti akan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap
orang yang dipimpinnya. Pengaruh kepemimpinan pada sebuah perusahaan bisa
dilihat dari bagaimana sebuah perusahaan tersebut berjalan.
Seorang pemimpin pada sebuah perusahaan
jugalah yang membentuk bagaimana suasana kerja serta karakter orang yang
dipimpinnya dalam menjalankan tugasnya selama berada di kantor. Tidak heran
bila biasanya karyawan baru pada sebuah perusahaan selalu diberi wejangan:
pandai - pandailah membawa diri dan menyesuaikan dengan lingkungan kerja yang
baru. Wejangan tersebut memang benar adanya. Karena pada dasarnya tidak ada
perusahaan yang memiliki kesamaan dalam hal karakter kepemimpinan seorang
pemimpin. Seorang pemimpin yang memiliki gaya kepemimpinan yang humble serta
terbuka terhadap segala masukan serta hal - hal yang baru akan membuat sebuah
perusahaan bisa berkembang dengan pesat bila dibandingkan dengan gaya
kepemimpinan yang kaku, serta tertutup.
Pengaruh kepemimpinan pada sebuah
perusahaan juga bisa dilihat dari karyawan yang bekerja pada perusahaan
tersebut. Dari survey yang pernah dilakukan, turn over atau keluar masuknya
karyawan pada sebuah perusahaan, 75% disebabkan oleh rasa tidak cocok dengan
atasan mereka. Jadi bila kita menemui perusahaan yang memiliki karyawan yang
telah bekerja disitu sampai puluhan tahun serta jumlahnya melebihi 50% dari
jumlah karyawan disitu, maka kita bisa menarik kesimpulan bahwa pemimpin di
perusahaan tersebut telah memberikan pengaruh yang positif terhadap suasana
kerja.
Dalam menjalankan sebuah perusahaan,
seorang pemimpin pasti memiliki gaya kepemimpinan yang khas. Seorang pemimpin
yang profesional tentu tidak akan menggunakan gaya kepemimpinan yang kaku
serta. Karena kepemimpinan memiliki pengaruh yang luar biasa pada sebuah
perusahaan, maka tidak heran bila perusahaan - perusahaan besar telah memiliki
jadwal yang rutin untuk mengikut sertakan karyawan mereka pada level top dan
middle manajemen pada training - training kepemimpina dengan harapan para
pemimpin di perusahaan tersebut bisa memiliki gaya kepemimpinan yang baik
sehingga berdampak positif pada perusahaan.
BAB 16 Kepemimpinan
Sekilas tentang materi yang telah di presentasikan oleh
kelompok 5
Kepemimpinan
adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain guna mencapai tujuan organisasi.
3 aspek yang menonjol dr kepemimpina adalah manusia, pengaruh dan tujuan.
Kepemimipinan tingkat 5 ciri pentingnya adalah hampir
hilangnya ego, dibarengi dengan tekad kuat untuk melakukan yang terbaik untuk
organisasi.
Pada tingkat 1 : individu berkemampuan tinggi, tingkat 2 :
anggotatim yang aktif, tingkat 3: manajer anda !, tingkat 4 : pemimpin efektif
dan tingkat 5 : eksekutif tingkat 5. Pada tingkat 5 ini merupakan mereka-mereka
yang rendah hati dan memiliki tekat yang kuat.
Karakter adalah ciri pribadi pemimpin yang menonjol , dua
perilaku kepemimpinan yang dianggap penting adalah perilaku berorientasi tugas
dan perilaku berorientasi manusia.
Penelitian Ohio State mengidentifikasikan 2 perilaku utama:
- Pertimbangan adalah perilaku yang menggambarkan sejauh mana sang pemimpin memikirkan bawahan, menghargai pikiran dan perasaan mereka, serta membangun rasa saling percaya
- Struktur permulaan adalah kadar perilaku tugas
Penelitian Michigan
mengambil pendekatan berbeda dgn membandingkan perilaku super visior
yang efektif dan tidak efektif.
Kisi-kisi kepemimpinan adalah teori kepemimpinan 2 dimensi
yang mengukure perhatian pemimpin terhadap manusia dan produksi.
Pendekatan kontingensi adalah model kepemimpinan yang
menggambarkan hubungan antara gaya kepemimpinan dan situasi spesifik di
organisasi
- Teori situasional hersey dan blanchad, terfokus terhadap karakteristik pengikut dalam menentukan perilaku kepemimpinan yang sesuai
- Teori kontingensi Fielder, terfokus pada karakteristik pengikut
Pengganti kepemimpinan, pengganti maksudnya adalah situasi
yang membuat gaya kepemimpinan tidak diperlukan atau berlebihan. Sedangkan
pembatal adalah situasi yang membatalkan gaya kepemimpinan dan mencegah
pemimpin menunjukkan perilaku tertentu.
Kepemimpinan kharismatik adalah pemimpin yang mampu
memotivasi bawahannya untuk melebihi kemampuan mereka, dampak pemimpin
karismatik biasanya muncul setelah, menyatakan visi, menampilkan kemampuan
memahami dan berempati, dan memberdayakan dan mempercayai bawahan.
Pemimpin transformasional merupakan pemimpin yang dibedakan oleh
kemampuan istimewa mereka untuk memunculkan inovasi dan perubahan, sedangkan
pemimpin transaksional adalah pemimpin yang memperjelas peran dan persyaratan
tugas bawahan
Dalam kepengikutan terdapat 5 gaya pengikut, yaitu :
pengikut terasing, konformis, orang bertahan pragmatis, pengikut pasif dan pengikut efektif
Kekuasaan dan pengaruh adalah 2 hal yang berbeda, kekuasaan
adalah potensi untuk mempengaruhi perilaku orang lain. Kekuasaan dapat muncul
melalui posisi organisasi selain juga juga dapat melalui dari sumber
pribadi. Sedangkan pengaruh adalah
dampak tindakan seseorang terhadap sikap, nilai, keyakinan atau perilaku orang
lain. Terdapat 7 prinsip dalam memberikan pengaruh yaitu gunakan persuasi yang
rasional, buat orang lain menyukai anda, andalkan aturan timbal balik, bangun
aliansi, minta apa yang anda inginkan, manfaatkan kewenangan yang lebih tinggi
dan berikan imbalan atas perilaku yang anda inginkan.
Kepemimpinan
abdi merupakan pemimpin yang bekerja untuk memenuhi tujuan dan kebutuhan
bawahan mereka, dan mewujudkan tujuan atau misi lebih besar dari organisasi
mereka. Dan kepemimpinan moral terkait dengan membedakan yang benar dan yang
salah dan memilih melakukan hal yang benar dalam melakasanakan kepemimpinan.
Langganan:
Postingan (Atom)